Sebagai
seorang pemula, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar dapat memenangkan
persaingan pasar, yaitu :
1. Mencari Tahu
Pengetahuan Bisnis Sebanyak-Banyaknya
Persoalan
utama yang umumnya dialami pengusaha pemula ialah wawasan atau pengetahuan
bisnis yang kurang matang dan sempurna. Pengetahuan bisnis ini di antaranya
soal bagaimana memulai bisnis, membuat rencana sederhana, merancang marketing yang tepat, branding, pengemasan, distribusi
produk, hingga hal yang sederhana dan administrasi perusahaan. Sering kali
pengusaha pemula tidak mengetahui tentang dasar-dasar pengetahuan
bisnis. Padahal ini merupakan investasi utama dan sangat berharga untuk
keberlangsungan bisnis. Sumber pengetahuan bisnis ini bisa dengan mudah
didapatkan. Bisa dengan mengikuti seminar bisnis atau forum pengusaha muda.
Terlebih kini akses informasi melalui internet sangat mudah. Semua pengetahuan
bisnis ini pun bisa didapatkan dengan mudah tanpa harus mengeluarkan biaya yang
banyak. Kita juga bisa bergabung dengan komunitas wirausaha untuk mendapatkan
ilmu-ilmu soal bisnis dari yang sudah berpengalaman.
2. Bangun dan
Luaskan Pasar serta Distribusi
Banyak
faktor penentu apakah suatu produk laris atau tidak laku. Mulai soal promosi ke
calon konsumen atau alur marketing
produk. Namun, faktor terpenting laku tidaknya produk bergantung pada lokasi
berjualan dan distribusi produk hingga sampai ke konsumen. Sering kali kendala
yang dihadapi pengusaha kecil adalah keterbatasan modal untuk membuka toko
sendiri atau melakukan distribusi agar produk bisa dilihat dan dibeli konsumen.
Keterbatasan ini bisa ditangani dengan memanfaatkan teknologi internet yang
kini sedang tren. Pengusaha pemula sebaiknya juga mengembangkan pemasaran dan branding secara online ke semua media sosial dan
media pemasaran internet, termasuk menggunakan platform toko online.
Dengan pemasaran secara online,
kita dapat memasarkan produk tanpa batasan geografis. Tentu sangat
menguntungkan bagi pengusaha pemula. Hanya, kita perlu membangun jaringan
pemasaran online dengan baik
supaya pencarian produk konsumen selalu mengarah ke produk kita.
3. Kelola Modal
dengan Manajemen Cash Flow
Mengawali
bisnis memang membutuhkan modal dan investasi. Supaya bisnis terus berjalan dan
berkembang, modal pun harus dikelola dengan baik. Jangan sampai terlalu banyak
pengeluaran sampai-sampai modalnya didapat dari meminjam, tetapi bisnis belum
menghasilkan profit yang dapat menutupi utang. Alangkah baiknya memiliki modal
sendiri untuk mendanai bisnis yang dijalankan. Namun, ada saat tertentu,
pinjaman benar-benar dibutuhkan dan mengambil pinjaman bukanlah
sesuatu yang salah. Manajemen keuangan yang baik adalah dengan berfokus pada
penjualan dan bagaimana menerapkan cash
flow dengan baik. Bila mendapatkan keuntungan, sebagian bisa digunakan
untuk peningkatan bisnis agar bisa lebih besar sehingga pendapatan pun
meningkat. Pinjaman untuk bisnis berangsur-angsur terbayar hingga lunas.
4. Memanfaatkan
Teknologi yang Sedang Menjadi Tren
Zaman
modern saat ini dengan kemajuan teknologi, ketersediaan internet, dan dunia
digital juga menguntungkan pengusaha pemula. Meskipun pengusaha kecil, dengan
kekuatan teknologi kita tetap bisa bersaing dengan pengusaha besar yang sudah
punya nama. Dalam hal ini, diperlukan kejelian menggunakan teknologi yang ada. Syaratnya
cukup mudah. Kita cukup investasi perangkat komputer ataupun smartphone. Tidak perlu canggih,
cukup yang bisa mengoperasikan dengan baik beberapa perangkat lunak yang sering
digunakan.
5. Menyusun dan
Membuat Administrasi Keuangan dan Legalitas Usaha
Dalam
menjalankan sebuah bisnis, membuat administrasi keuangan sangatlah penting.
Perkembangan bisnis inilah yang menuntut pembuatan administrasi keuangan dengan
baik sejak awal merintis bisnis agar tidak terjadi masalah nantinya. Terlebih
jika ada investor yang sudah tertarik berinvestasi pada bisnis kita atau kerja
sama dengan pihak lain. Selain itu, jangan lupakan soal legalitas izin dan
pendaftaran merek, logo, paten badan hukum, dan lain sebagainya. Ini agar tidak
terjadi sengketa hukum atau tersandung masalah bila bisnis kita makin besar
nantinya.
6. Menjalin
Pertemanan Seluas-Luasnya
Berteman
dan memiliki kenalan yang banyak sungguh memberi banyak keuntungan. Apalagi
saat memulai bisnis, semakin banyak teman, semakin mudah menjalankan bisnis.
Dengan menjalin pertemanan, kita bisa belajar banyak hal baru yang ilmunya bisa
diterapkan pada bisnis. Atau mungkin ada teman yang mempunyai informasi penting
terkait ketersediaan bahan baku produk yang murah berkualitas. Bisa juga
berawal dari teman hingga jadi partner bisnis. Paling terlihat, sadar atau
tidak, segmentasi konsumen terdekat adalah teman sendiri. Untuk itu, memupuk pertemanan sama
dengan investasi yang sangat penting dalam keberlangsungan bisnis. Cari teman
sebanyak-banyaknya, lebih lagi yang bisa membawa dampak positif terhadap kita
dan bisnis. Meskipun umumnya manfaat banyak teman ini tidak bisa dirasakan
langsung, kelak teman baiklah yang akan siap membantu kita saat mengalami
kesulitan.
Bagaimana
resiko sebagai pemula dalam berbisnis ?
1.
Resiko Produk
Tentukan
produk apa yang akan anda jual, apakah barang atau jasa. Menjelaskan mengenai
produk apa yang anda jual memang mudah, namun untuk memulai bisnis sendiri anda
harus menjelaskan hal lain lebih dari itu. Misalnya mengapa produk anda
penting? Apa yang membedakan antara produk anda dengan yang lainnya ? Masalah
apa yang akan diselesaikan dengan hadirnya produk itu? Resiko seperti itu
sebenarnya dapat anda kontrol. Yang perlu anda perhatikan adalah memastikan
bahwa produk anda melayani pasar yang cukup besar dan mempunyai peluang bisnis
yang bagus dalam pasar tersebut. Dalam hal ini anda juga disarankan untuk
melakukan sebuah riset terlebih dahulu untuk memastikan apakah produk anda
mempunyai daya jual dan daya saing.
2. Resiko
Pasar
Ketahui
terlebih dahulu siapa target yang akan menjadi konsumen anda, mengapa,
bagaimana dan dimana mereka bisa mendapatkan produk yang anda jual. Gali
informasi sebanyak-banyaknya mengenai siapa target yang akan menjadi konsumen anda
dan apa kebiasaan mereka. Cari tahu juga informasi mengenai bagaimana anda bisa
memasuki pasar tersebut, apalagi di tengah-tengah kompetisi produk yang serupa.
3. Resiko
Keuangan
Masalah
keuangan juga tak luput dari resiko utama yang akan dihadapi oleh pemula bisnis
saat memulai usaha dan dapat membahayakan. Banyak dari para pemula bisnis
yang gagal dalam menjalankan bisnis mereka karena tidak mempunyai rencana
keuangan yang benar-benar matang. Pastikan bahwa sebelum memulai bisnis anda
memiliki rencana bisnis yang lengkap termasuk rencana keuangan yang diantaranya
adalah modal, promosi, budget hingga target pendapatan. Kemudian kalkulasikan
juga seumpama anda tidak bisa mencapai target yang diinginkan.
4. Resiko
Tim
Dalam
membangun bisnis baru, pastinya selalu ada kemungkinan terjadinya
perpecahan dalam satu tim atau bisa juga tim kurang mendukung dengan jalannya
bisnis anda. Nah agar bisnis anda dapat berjalan dengan lancar, penting bagi anda
untuk bisa memastikaan kedekatan sebuah tim, apalagi dalam bisnis yang masih
tergolong baru biasanya perusahaan belum memiliki anggota tim yang banyak.
Selain itu, kembangkan juga komunikasi yang terbuka, dimana para anggota tim
dapat saling memberikan ide untuk bisa mengembangkan bisnis.
5. Resiko
Eksekusi
Banyak
para pemula bisnis yang dapat membayangkan mengenai bisnis yang mereka jalankan,
namun mereka gagal dalam mengeksekusi. Agar eksekusi dapat sesuai dengan apa
yang anda bayangkan, maka perhatikan pada setiap detail pekerjaan yang bisa
menjadi salah satu solusi. Sebagai seorang pengusaha, penting bagi anda untuk
bisa menyeimbangkan diri antara menjadi mikro manager dan menjadi seorang
pengatur strategi yang bisa melihat peluang bisnis bagus dan lain sebagainya
dari jauh.
Sumber ( dengan perubahan ) :